Menyembah atau Menganggap Remeh?
Kalangan Sendiri

Menyembah atau Menganggap Remeh?

Mega Permata Official Writer
      6316

Ulangan 6:13, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu: kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.”

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu40[/kitab]; [kitab]iTimo4[/kitab]; [kitab]Yesay33-34[/kitab]

Masyarakat hari ini memiliki pandangan mengenai konsep campuran dari menyembah. Dalam Ulangan 6:13, menyebutkan, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu: kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” Tetapi kini kita melihat orang-orang menyembah selebritis, tempat, presiden bahkan teknologi yang bukan Tuhan.

Sebaliknya, sering kali kurang beribadah untuk menyembah kebenaran Allah seperti kehadiran-Nya, Kerajaan-Nya, atau bahkan ciptaan-Nya. Dalam 2 Timotius 3:5 dikatakan, “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” Dengan kata lain, mereka yang pergi beribadah mungkin sebenarnya memiliki hati dan pikiran yang jauh dari Tuhan. 

Ini hanya berarti bahwa kita tidak boleh menilai bentuk masing-masing dari beribadah dan biarkan Tuhan yang lakukan. Tapi secara individu, itu akan baik untuk memeriksa hati kita dan memastikan kita berada ditempat yang benar. 

Alkitab mengatakan, “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:2). Tuhan sangat indah. Dia sangat mulia dan layak disembah. Dalam semua itu adalah Dia telah memberikan dan melakukan penebusan bagi kita, hanya itulah yang benar untuk kita menyembah-Nya. 

Dengan kata lain, Anda tidak akan menemukan Tuhan memberikan Anda atau saya menyembah. Banyak dari hidup kita bertindak mengembalikan kepada-Nya apa yang telah Dia berikan kepada kita. Seperti dengan uang, waktu, iman, atau sikap kita dan hampir semuanya. Oleh karena itu, karena Allah telah menolong kita, maka dalam penghormatan dan memuliakan-Nya kita kembali memberikan kepada-Nya.

Tetapi menyembah berbeda dari uang atau waktu kita. 

Penyembahan adalah salah satu hal yang harus kita berikan kepada Allah terlebih dulu bukan sebaliknya. Tapi pikiran apa ini! Jika saya tidak memberi-Nya ukuran dari setiap bagian hidup saya, apakah ini merupakan indikasi kasih dan penyembahan-Nya saja? Namun, kebanyakan orang tidak melihatnya seperti itu.

Firman Tuhan mengatakan perilaku semacam ini sama dengan menghina. Dalam bahasa sehari-hari kata ini kasar dan jelek. Tetapi dalam Alkitab menghina berarti meremehkan Tuhan. Dengan kata lain, itu sangat mungkin bagi banyak orang lain menjalani hidup mereka dengan merendahkan Tuhan secara tidak sadar. 

Dalam perjanjian lama, Tuhan berkata kepada imam Eli: “Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan diri dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? Sebab itu – demikianlah firman TUHAN, Allah Israel – sesungguhnya Aku telah berjanji: keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang – demikianlah firman TUHAN: Jauhlah hal itu daripada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.” (1 Samuel 2:29-30).

Perjanjian Baru mengatakan semua orang percaya merupakan imam (wakil manusia di hadapan Allah). Oleh karena itu, teguran dari Allah ini untuk Eli dapat diambil sebagai peringatan bagi kita juga. Allah menugaskan Eli dan keluarganya untuk menjadi imam, tapi mereka telah mengambil pekerjaan ringan. Maka Allah mengatakan Dia akan menganggap imbalan mereka tidak bersungguh-sungguh

Kita harus ingat bahwa menyembah adalah sebuah gaya hidup. Ini adalah tindakan kehormatan dan penghormatan Tuhan. Ini berarti seperti saya bersumpah untuk menghormati Tuhan dengan pikiran saya, sikap, kata-kata, waktu dan sumber daya, itu semua adalah bagian dari menyembah. 

Ikuti Kami